Tarian Piring

Sejarah Asal Usul Tari Piring serta Perkembangannya – Tari piring merupakan salah satu tarian khas Indonesia yang sangat unik karena saat menarikannya para penarinya akan membawa piring di kedua tangan. Meskipun sangat terkenal, namun sayangnya tidak banyak dari kita yang mengenal sejarah asal usul tari piring. Hal ini sangat disayangkan terutama karena tari piriang ini merupakan seni tradisional dari Minangkabau yang harus terus dipertahankan.

DOWNLOAD DI SINI : TARIAN PIRING

Awal mula terciptanya tarian menggunakan piring
Pada zaman dahulu saat rakyat minang masih menyembah dewa-dewa, mereka percaya bahwa dewa sudah memberikan kepada rakyat hasil panen yang melimpah serta melindungi mereka dari mara bahaya. Sebab itu gadis penari akan memberikan hasil panen mereka pada dewa yang ditaruh diatas piring. Mereka akan mengenakan pakaian adat yang cantik serta berperilaku lemah lembut guna menghadap pada dewa. Sesaji tersebut dibawa kehadapan dewa sambil menari dengan meliuk-liukkan piring untuk menunjukkan kemampuan mereka. Inilah awal mula terciptanya tarian yang disinyalir telah dilakukan sejak 800 tahun yang lalu.



Ciri khas dari tari piring
Seperti kita ketahui, piring tersebut awalnya digunakan untuk membawa sesaji pada dewa, maka pada zaman dahulu akan banyak makanan yang ditaruh pada piring yang dibawa para penari. Namun karena sesaji sudah tidak diperbolehkan lagi, maka piring tidak akan diisi apa-apa, tetapi ada pula beberapa versi tari piring yang menambahkan lilin menyala yang ditempelkan pada permukaan piring untuk membuat tarian tersebut menjadi lebih menarik.

Sesuai sejarah asal usul tari piring tarian ini hanya boleh ditarikan jika jumlah penarinya dalam angka ganjil mulai dari satu, tiga, tujuh, maupun Sembilan. Biasanya tarian sendiri ditarikan selama kurang lebih sepuluh menit hingga paling lama lima belas menit karena di dalamnya juga terdapat ritual sembah pada raja atau pengantin yang dilakukan sebelum maupun sesudah tarian berakhir.

Penari harus mengenakan pakaian yang indah terutama dalam warna merah menyala dan corak emas yang dipercaya sebagai warna keberuntungan dan kekayaan. Untuk musiknya tarian piring ini harus awalnya diiringi dengan menggunakan alat musik tradisional rebana dan gong saja. Namun seiring dengan perkembangannya yang menuntut agar musik yang dimainkan harus semakin menarik maka Saluang yaitu alat musik yang terbuat dari bambu, gendang serta Talempong yaitu alat musik pukul dari kuningan, digunakan untuk menambah dinamikanya

No comments:

Post a Comment